Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz memastikan pemindahan Pasar Rembang ke lokasi baru di kawasan Kampung Baru, Desa Sumberejo, akan dibarengi dengan pelebaran akses jalan, untuk mengurangi kesemrawutan lalu lintas.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyampaikan masalah tersebut saat talkshow “Halo Bupati” di studio Radio R2B, Minggu malam (05/08). Pelebaran jalan meliputi ruas antara tugu bundaran pasar sekarang ke barat sampai pasar baru menjadi 7 Meter, kemudian jalan antara Sumberejo – Pulo, Sumberejo – timur Karanggeneng dan beberapa ruas lain yang menghubungkan pasar baru.
“Kan sering muncul pertanyaan, setelah pasar dipindah apa nggak macet. Itu pertanyaan bagus. Pasti jalan sekitar situ akan kami lebarkan. Semisal dari timur ke barat sampai pasar baru, trotoar yang ada sekarang kita rombak. Yang bawah tetap untuk saluran air, sedangkan bagian atasnya menjadi jalur sepeda motor, “ kata Hafidz.
Menurut Hafidz, pemindahan Pasar Rembang semata – mata untuk penataan lebih baik. Mengingat, kondisi pasar sekarang yang luas lahannya hanya 1,4 Hektar sudah semakin padat, melebihi kapasitas. Khusus lokasi pasar baru, luas lahan mencapai 2,3 Hektar. Kemungkinan akan ditambah 3 ribu Meter persegi, hasil dari pembelian lahan milik warga setempat, sehingga diharapkan totalnya 2,6 Hektar. Dengan cara tersebut, jumlah pedagang yang tertampung akan semakin banyak, perkiraan 2 ribu lebih.
Saat ini sektor industri dan pendidikan di Kabupaten Rembang mulai menggeliat. Kalau Pemkab tidak siap – siap melakukan penataan kota, justru akan menjadi bahan tertawaan di kemudian hari.
“Pabrik sudah bermunculan, Undip juga masuk sini. Kita harus mengimbangi, jangan sampai bingung nantinya. Kalau pasar baru, gambarannya ada basement dipakai parkir sama dagangan basah. Yang atas dagangan kering, kemudian atasnya lagi deretan pakaian. Semisal seperti itu, “ terangnya.
Abdul Hafidz menambahkan tahapan saat ini konsultan perencanaan pembangunan Pasar Rembang sudah dilelang, dengan Pagu anggaran Rp 580.500.000. Berdasarkan situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), lelang konsultan perencana dimenangkan oleh PT. Indrakila dari Sidoharjo, Jawa Timur.
Biaya pembangunan Pasar Rembang dialokasikan sekira Rp 85 Miliar. Pada tahap pertama APBD induk 2019 akan dianggarkan Rp 60 Miliar, sedangkan sisanya menyusul.
“Jadi kita anggarkan Rp 60 Miliar dulu. Nanti begitu DPRD menyetujui, langsung jalan proses lelangnya. Insyaallah bisa diselesaikan dalam jangka 1 tahun anggaran. Ini konsultan perencana sudah ada, jadi tinggal dikoordinasikan sama mereka, untuk tahap – tahap berikutnya, “ imbuh Bupati asli Desa Pamotan, Rembang ini.
Ketika ditanya tentang penolakan pemindahan Pasar Rembang, bagi Hafidz merupakan dinamika wajar. Nanti kebijakan Pemkab akan disosialisasikan lebih intens, terutama kepada para pedagang. Yang jelas, tempat baru untuk pedagang lama digratiskan. (MJ – 81).