Pamotan – Kebakaran meludeskan sebuah brak pembuatan gula merah di Desa Japerejo, Kecamatan Pamotan, Senin (06 Agustus 2018) sekira pukul 10.00 WIB.
Lokasi usaha tersebut milik Marsud, warga desa setempat. Api diduga berasal dari tungku pemrosesan gula merah, kemudian menjalar ke tumpukan ampas tebu kering, gara – gara tiupan angin kencang. Api yang semakin membesar, turut meluluhlantakkan bangunan brak.
Kepala Desa Japerejo, Kecamatan Pamotan, Hasyim menuturkan di kampungnya terdapat 3 brak pembuatan gula merah, semua jauh dari permukiman penduduk. Begitu brak terbakar, pasti akan kesulitan memadamkan, mengingat sumber air jauh. Ia kembali mengingatkan untuk bersama – sama meningkatkan kewaspadaan.
“Tiap kali ada acara pertemuan desa maupun pas tahlilan ya sering saya sampaikan untuk hati – hati. Kalau bakar sampah ditunggu, buang puntung rokok ya jangan sembarangan. Tapi khusus brak gula merah, biasanya memang karena mulut pawon apinya kan besar. Jadi harus dijauhkan dari barang – barang yang mudah terbakar, “ ujarnya.
Menerima laporan, petugas pemadam kebakaran Pemkab Rembang langsung menuju TKP. Upaya penyemprotan berlangsung cukup lama, karena tumpukan ampas tebu kering harus dibuka, agar air menembus sampai ke bagian dalam. Kuspriyadi, seorang anggota Damkar menyebutkan pemadaman membutuhkan 1 mobil pemadam dan 3 truk tangki.
“Tadi ada sekira 3 wajan gula merah sudah jadi ikut terbakar. Nggak ada korban, tapi nilai kerugian belasan juta rupiah, “ tandasnya. (MJ – 81).