Tiga Pesan Bupati Kepada Wanita, Saat Ulang Tahun GOW
Pemotongan tumpeng dalam rangka HUT GOW di pendopo Museum Kartini, Selasa (17/07).
Pemotongan tumpeng dalam rangka HUT GOW di pendopo Museum Kartini, Selasa (17/07).

Rembang – Ada tiga hal yang tidak boleh ditinggalkan oleh seorang wanita atau ibu. Tiga fungsi tersebut yakni mengandung, menyusui, dan fungsi guru.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyampaikan masalah tersebut saat peringatan Hari Ulang Tahun Gabungan Organisasi Wanita (GOW) ke – 56 di pendapa Museum Kartini, Selasa (17/7).

Menurut Hafidz, seorang ibu harus menyusui anaknya. Ia menganggap berbahaya saat ini semakin banyak anak minum susu formula, meskipun ASI sang ibu lancar.

“Sakarang banyak ibu yang tidak mau menyusui anaknya, mereka lalu memberikan susu formula. Menyenangkan bapaknya tapi tidak memikirkan anaknya, padahal nanti dampaknya berpengaruh negatif bagi anak,” ungkap Bupati disambut tawa tamu undangan yang hadir.

Kemudian fungsi lain wanita adalah mengandung. Ia prihatin ketika wanita mengandung, muncul keterpaksaan. Begitu hasil pemeriksaan dokter menyatakan hamil, justru bersedih dan suami ikut menyalahkan sang istri karena berbagai alasan. Harus diingat, manakala di sisi lain sebagian wanita cukup lama mendambakan kehadiran buah hati.

Selanjutnya, seorang ibu harus mampu menjadi guru dan bisa dicontoh oleh anak. Pendidikan seorang anak tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak sekolah, tetapi lingkungan rumah juga sangat mempengaruhi.

“Ibu kudu iso memberi contoh dan dicontoh. Seperti wayah Magrib, ibu ngandani anak ayo wes wayahe sholat. Jangan malah menonton TV terus, ” tuturnya.

Gabungan Organisasi Wanita (GOW) di Kabupaten Rembang tidak hanya diisi dari lingkungan pemerintah, tetapi banyak pula dari luar kedinasan pemerintah. Ketua GOW Kabupaten Rembang, Endang Suharti menyatakan pihaknya turut mendukung program – program pemerintah, terutama menyasar perempuan berpenghasilan rendah. GOW  mengadakan pelatihan ketrampilan, seperti menjahit agar perempuan dapat menambah penghasilan. Minimal mengurangi pengeluaran, karena sudah bisa menjahit pakaian sendiri.

“Selain bekal ketrampilan, GOW mengagendakan pengajian rutin. Kegiatan tersebut diharapkan menumbuhkan kepercayaan dan membentuk mental. Sesuai dengan topik yang kita angkat, yakni terwujudnya akses perempuan, menuju kemandirian dan perlindungan sosial, “ tandasnya. (MJ – 81).

News Reporter

Tinggalkan Balasan