Kebakaran Dowan : Dalam Sekejap, 3 Rumah Ludes
Pembersihan puing – puing pasca kebakaran. (gambar atas) Api berkobar menghanguskan rumah warga di Dusun Picis, Desa Dowan, Kecamatan Gunem, Selasa siang.
Pembersihan puing – puing pasca kebakaran. (gambar atas) Api berkobar menghanguskan rumah warga di Dusun Picis, Desa Dowan, Kecamatan Gunem, Selasa siang.

Gunem – Kebakaran hebat terjadi di dusun Picis, Desa Dowan, Kecamatan Gunem, Selasa (17/07) sekira pukul 12.00 WIB. Kencangnya angin, mengakibatkan api cepat meluas, meluluhlantakkan 3 unit rumah, dalam waktu singkat. Apalagi bangunan rumah terbuat dari kayu.

Rumah yang terbakar, masing – masing milik Maryono (57 tahun), mantan Sekretaris Desa Dowan, kini bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Kantor Kecamatan Gunem, kemudian Kasirin (56 tahun) dan Warnan (46 tahun). Semuanya berada di kawasan RT 01 RW 01 Desa Dowan.

Kasirin, salah satu pemilik rumah menceritakan sempat mengetahui kepulan asap di bagian belakang rumah Maryono. Ia memanggil isteri Maryono, sekaligus berteriak – teriak meminta tolong kepada warga sekitar. Dalam waktu hitungan menit, api berkobar sangat cepat, lantaran tiupan angin. Ia sendiri sulit memprediksi, apa penyebab kebakaran.

“Pak Maryono kan lagi kerja di kantor kecamatan. Yang ada hanya isterinya di depan rumah. Kami nggak bisa langsung memadamkan api, soalnya sangat besar. Mau mendekat, panas sekali, “ ujar Kasirin saat diminta keterangan oleh anggota polisi.

Mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Rembang maupun armada Damkar pabrik semen PT. Semen Gresik datang ke lokasi kejadian, setelah menerima laporan.

Seorang petugas pemadam kebakaran, Teguh Wiwoho mengakui medan lokasi kejadian di daerah perbukitan menjadi kendala. Apalagi jarak antara Rembang dengan Desa Dowan, Kecamatan Gunem relatif cukup jauh. Meski demikian pihaknya berupaya melokalisir api, agar tidak sampai merembet ke bangunan lain.

“Jadi kan ada 2 selang air. Yang satu, fokus mematikan bara api, sedangkan satu lainnya disemprotkan ke area yang dekat dengan rumah masih utuh. Tujuannya untuk memastikan nggak ada sisa api yang menjalar, “ kata Teguh.

Belum diketahui pasti berapa angka kerugian dari kebakaran tersebut, namun perkiraan mencapai ratusan juta rupiah.

Pasca kejadian, sebuah alat berat beckhoe tampak membersihkan puing – puing kebakaran. Setelah itu, diangkut dengan menggunakan dump truk dan dibuang ke lokasi lain. (MJ – 81).

News Reporter

Tinggalkan Balasan