

Rembang – Ratusan suporter PSIR Rembang, Minggu sore (08 Juli 2018) menggelar demo di depan stadion Krida Rembang. Selain kecewa dengan posisi PSIR yang berada di zona degradasi, aksi tersebut juga bertujuan untuk memboikot saat pemain bertanding.
Para suporter PSIR memadati Jalan Pemuda, tepatnya di depan pintu utama Stadion Krida Rembang. Pada waktu bersamaan, pemain PSIR di dalam stadion, menjamu Persita Tangerang, dalam lanjutan kompetisi liga 2. Suporter yang biasanya memadati tribun sebelah timur dan utara, sontak kondisi stadion berubah menjadi lengang. Justru dentuman suara drum maupun teriakan yel – yel terdengar dari suporter tamu, Persita Tangerang.
Suporter PSIR tetap bertahan di luar stadion hingga selesai laga, dengan membawa tuntutan kepada manajemen untuk memenuhi hak gaji pemain. Mereka menganggap kendala itu salah satu pemicu buruknya prestasi PSIR pada musim kompetisi tahun ini.
Ivan Andriyantono, seorang suporter dari Kelurahan Magersari Rembang mengaku khawatir jika tidak segera diatasi, PSIR tenggelam di juru kunci Liga 2 group barat dan terancam kena degradasi ke liga 3. Suporter mendesak manajemen dan pengurus lekas turun tangan.
“Sebenarnya kami kasihan sama pemain. Tapi dengan cara ini, kita berharap manajemen maupun pengurus PSIR tergugah. Sepak bola murni untuk olahraga, jangan ada kepentingan politik masuk, yang bisa mengganggu, “ jelasnya.
Suporter PSIR yang enggan menonton pertandingan, membuat pendapatan dari penjualan tiket merosot hingga 20 %, dibandingkan sebelumnya. Tri Cahyo Rismawanto, selaku ketua panitia pelaksana (Penpel) pertandingan mengajak kepada suporter kembali peduli terhadap nasib PSIR kedepan.
“Ada suporter atau tidak, kami harus tetap fokus menjalankan pertandingan supaya lancar dan aman. Kami hanya berharap semua pihak mau menyadari, bahwa PSIR itu aset Kabupaten Rembang. Mesti dijaga bersama, “ ungkap pria warga Kelurahan Leteh ini.
Dampak demo suporter mengakibatkan jalan Rembang – Blora tersendat. Banyak pula pengguna jalan terpaksa harus berbalik arah, demi menghindari macet. Aksi suporter ditutup dengan penggalangan dana. Hasilnya terkumpul uang sekira Rp 500 an ribu, kemudian diserahkan kepada kapten tim PSIR, Heru Wibowo sebagai bentuk rasa cinta suporter.
Di sisi lain, protes suporter juga turut memacu skuad PSIR menampilkan permainan terbaik. PSIR berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2 – 0. (MJ – 81).