Rembang – Jemaah calon haji di Kabupaten Rembang diminta untuk selalu intensif berkoordinasi dengan ketua regu, manakala masih muncul kebingungan. Mulai saat berada di pesawat maupun selama beribadah di tanah suci.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyampaikan hal itu saat penutupan kegiatan manasik haji di Pendopo Museum Kartini Rembang, Senin (09 Juli 2018). Ia beralasan terkadang jemaah sudah berulang kali mendapatkan bimbingan, namun tetap muncul rasa bimbang atau bingung. Maka pemerintah sudah menyiapkan tim pembimbing di Kloter masing – masing, agar jemaah dapat menuntaskan Rukun Islam kelima dengan baik.
“Dibimbing sampai berapa 100 kalipun, kadang masih muncul pertanyaan, piye – piye. Apalagi hanya 8 kali. Lha supoyo gak piya piye, pemerintah sudah menyiapkan tim pembimbing. Kan juga ada ketua regu, nanti panjenengan bisa tanya ke ketua regu. Ketua regu nanti koordinasi dengan ketua rombongan, “ jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah Muslim menuturkan selama manasik haji, pihaknya mengerahkan pembimbing dan narasumber yang sudah memiliki kompetensi.
“Mereka menggunakan metodologi istikharah yang seksama, pembimbing dan narasumber terdiri dari 19 orang, ditambah Kepala KUA. Dimana ditempati, Kepala KUA setempat harus menjadi narasumber. Yang detail – detail, semua dijelaskan kepada jemaah, “ kata Atho’illah.
Jumlah jemaah calon haji dari kabupaten Rembang tahun 2018 mencapai 790 orang. Rinciannya, Kloter 62 berjumlah 254 orang dan bergabung dengan jemaah Kabupaten Pati, berangkat pada tanggal 03 Agustus 2018.
Kemudian Kloter 63 jumlahnya 355 orang, berangkat pada tanggal 03 Agustus 2018 dan Kloter 64 sebanyak 181 orang, bergabung dengan jemaah dari Kabupaten Jepara, mendapatkan giliran berangkat tanggal 04 Agustus 2018. (MJ – 81).