Rembang – Kunjungan wisatawan di Kabupaten Rembang selama tahun 2017 mencapai 1,2 Juta orang lebih.
Sedangkan tahun 2018, hingga bulan Mei sudah menembus lebih dari 565 ribuan orang. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kenaikannya 2 kali lipat. Bisa saja sampai akhir tahun nanti, angka 1,2 juta orang akan pecah rekornya menjadi lebih tinggi.
Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Rembang, Dwi Purwanto menyampaikan untuk tahun ini, dari angka 565 ribuan tersebut, 101 orang diantaranya merupakan wisatawan asing. Paling banyak berasal dari China, Malaysia dan Singapura. Rata – rata mereka tertarik berkunjung ke Kota Pusaka Lasem.
“Kami optimis sampai akhir tahun akan terjadi lonjakan. Alhamdulilah Rembang mulai dilirik wisatawan mancanegara. Kebanyakan orang Chinese. Kalau dibandingkan tahun 2017, Januari – Mei, hanya 282 ribuan orang. Artinya memang trendnya terus meningkat, “ kata Dwi.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menanggapi jumlah wisatawan 1 juta orang lebih, kalau setiap orang membelanjakan uangnya Rp 50 ribu saja, maka uang yang berputar di Kabupaten Rembang mencapai kisaran Rp 50 Miliar selama setahun. Ia mengakui Pemerintah Kabupaten belum banyak menerima pendapatan dari sektor pariwisata. Namun baginya tidak masalah, asalkan memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
“Saya yakin dampak dari pariwisata ini akan memberikan tambahan penghasilan. Kesejahteraan masyarakat akan muncul, UMKM dan perbankan tumbuh. Jadi pemerintahe gak patek sugeh, ndak apa – apa, yang penting rakyate sugeh, “ ungkap Bupati.
Hafidz menambahkan untuk menggarap potensi wisata di Kabupaten Rembang, pemerintah tak bisa bergerak sendiri. Perlu ada sokongan aktif dari warga, pelaku usaha pariwisata, dan investor swasta. Sejumlah investor bahkan tertarik ingin masuk ke Rembang, begitu melihat kenaikan kunjungan wisatawan cukup pesat. (MJ – 81).