Gunem – Para pegiat lingkungan mendorong supaya proses sertifikasi Waduk Panohan di Desa Panohan, Kecamatan Gunem dapat segera selesai dan memberikan efek positif. Apalagi waduk belum dioptimalkan, meski sudah cukup lama selesai dibangun.
Seorang pegiat lingkungan dari Lembaga Pengembang Karsa Swadaya, Maemun Abdul Hanan menuturkan selama ini desa – desa di Kecamatan Sulang kerap dilanda kesulitan air bersih tiap musim kemarau. Jika sertifikasi Waduk Panohan selesai, ia berharap keberadaan waduk dapat lebih bermanfaat. Selain untuk mengatasi dampak kekeringan, juga mampu meningkatkan produksi pertanian.
“Kita tahu sebagian desa di Kecamatan Sulang kerap menghadapi kelangkaan air pada musim kemarau panjang. Adanya Waduk Panohan, airnya bisa dimanfaatkan. Begitu pula lahan yang semula sulit ditanami di sekitar jalur aliran embung, kelak lebih berdaya, “ kata Maemun.
Pria warga Desa Sulang Kecamatan Sulang ini menambahkan Lembaga Pengembang Karsa Swadaya bersama dengan Purna Paskibraka Indonesia, Pelajar Islam Indonesia, Pemuda Pancasila dan Karang Taruna, Selasa sore (19 Juni 2018) menggelar kegiatan di sekitar Waduk Panohan. Bentuknya, menanam puluhan bibit kelapa kopyor dan menebar ribuan benih ikan ke dalam waduk.
Langkah tersebut menjadi bentuk dukungan pihaknya supaya sertifikasi waduk dapat berjalan lancar.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian Hari Bumi, kami beri tajuk Save Bumi Rembang. Soalnya di Jawa Tengah, Waduk Panohan salah satu dari 2 waduk yang tengah menuju sertifikasi. Kami suport, biar waduk benar – benar sesuai fungsinya, “ imbuhnya.
Bagi Maemun, Waduk Panohan adalah satu aset besar yang bisa mendatangkan manfaat lebih bagi masyarakat. Termasuk potensi wisata yang kedepan bisa digarap serius. (MJ – 81).