Sarang – Pihak kecamatan Sarang mendorong kepada desa – desa yang terkena bencana abrasi (erosi pantai), mau menggunakan dana desa untuk ikut menangani.
Camat Sarang, Muttaqin mengatakan tahun 2018 ini ada 2 desa yang bergerak, yakni Desa Bajingmeduro dan Desa Karangmangu. Di Desa Bajingmeduro, berupa pengurukan pantai. Selain menekan dampak abrasi, nantinya juga berfungsi untuk tambatan perahu. Sedangkan khusus Desa Karangmangu, fokus pada pemasangan batu – batu besar, guna menanggulangi abrasi. Sampai hari ini, proses penggarapan masih terus berlangsung.
“Kalau bisa, sekecil apapun tetap ada anggaran untuk mengurangi abrasi. Yang sudah jalan ini Desa Bajingmeduro sama Desa Karangmangu. Bedanya, untuk Bajingmeduro mau dipakai tambatan perahu juga. Tahap pertama selesai, akan dilanjutkan tahap kedua, “ bebernya.
Muttaqin mengakui langkah dari pemerintah desa setempat tetap harus disokong anggaran pemerintah yang nominalnya lebih besar. Mengingat penanganan dari desa serba terbatas. Pihaknya melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) sudah mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Rembang. Ia berharap bisa terealisasi.
“Soal ketinggian talud, menyesuaikan dengan daratan. Diupayakan tidak ada genangan lagi masuk permukiman. Ibaratnya langkah desa ini bersifat sementara, yang permanen tetap harus dari pemerintah. Kami sudah usulkan, termasuk yang talud jebol di Desa Kalipang, dekat kantor kecamatan, “ imbuh Muttaqin.
Sebelumnya, bencana abrasi menerjang pesisir pantai utara Kecamatan Sarang, bulan Mei lalu. Paling parah di Desa Karangmangu, 8 rumah warga terpaksa harus dikosongkan, karena tergerus ombak besar. (MJ – 81).