Rembang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Rembang mendatangi 5 dusun terpencil, untuk memperluas sosialisasi pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, tanggal 27 Juni 2018.
Sekretaris KPU Kabupaten Rembang, Satriyo Wibisono mencontohkan beberapa dusun terpencil yang disambangi, seperti Dusun Wuni Desa Kajar Kecamatan Gunem, kemudian Dusun Ngotoko Desa Pasedan Kecamatan Bulu, dusun di puncak bukit Desa Sendangcoyo Kecamatan Lasem, serta 2 dusun lainnya.
Dengan cara tersebut, pihaknya bisa memberikan gambaran tentang waktu pelaksanaan pemungutan suara, sekaligus mengukur sejauh mana keberhasilan sosialisasi yang telah dilakukan selama ini. Selain daerah terpencil, sejumlah tempat khusus juga mendapatkan sosialisasi secara langsung. Mulai Rumah Tahanan Negara (Rutan), hingga panti jompo.
“Jadi kita terjun langsung ke titik – titik itu. Kalau desa yang aksesnya mudah, mungkin masyarakat lebih memahami pelaksanaan Pilkada Jawa Tengah. Tapi dusun terpencil gimana, kami perlu tahu. Pokoknya sisa waktu yang ada, sosialisasi terus digencarkan. Ada 30 pihak yang diajak bekerja sama oleh KPU, “ jelasnya.
Satriyo Wibisono menambahkan berdasarkan data yang ada, tiap kali pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, angka partisipasi pemilih cenderung menurun.
Mengacu rata – rata nasional, Pilgub tahun 2008, partisipasi pemilih mencapai 58,74 %, kemudian turun menjadi 51,52 % pada Pilgub tahun 2013. Sedangkan dalam Pilgub tahun 2018, ditargetkan partisipasi pemilih mampu menembus 77 %.
“Jadi trend Pilgub memang cenderung turun pemilih yang nyoblos. Berbeda dengan Pemilu Legislatif, Pemilu Bupati dan Pemilu Presiden, partisipasi pemilih kerap meningkat. Nah ini jadi tantangan buat kita, bagaimana target 77 % dapat terpenuhi, “ imbuh mantan Sekretaris Kecamatan Pancur ini.
Tiap sosialisasi berlangsung, KPU turut membawa semangat jangan menjadi golongan putih (Golput). Slogan KPU, mereka yang Golput, tidak membangun apa – apa. (MJ – 81).