Lasem – Bupati Rembang, Abdul Hafidz merasa prihatin dengan aksi bom bunuh diri yang dipercaya pelakunya bisa langsung masuk syurga. Ia menilai anggapan tersebut menjijikkan.
Abdul Hafidz melontarkan pernyataan itu seusai tarawih keliling (Tarling) di Masjid Baitul Muttaqin Desa Binangun, Kecamatan Lasem, Jum’at malam (01/06).
Menurutnya, agama apapun tidak ada yang memerintahkan melakukan bom bunuh diri. Tindakan tersebut sangat tidak manusiawi, jauh dari ajaran – ajaran agama Islam.
“Kalau kita menyimak yang disampaikan Nabi Muhammad SAW, orang Islam sejati adalah yang tangan dan lisannya tidak untuk menyakiti umat Islam lain. Ngebom tidak hanya menyakiti, tapi mematikan. Anehnya malah dipercaya sebagai perintah agama. Yang saya jijik, katanya masuk syurga. Habis ngebom langsung dijemput malaikat dan bidadari, nggak bener itu, “ kata Bupati.
Bupati menambahkan saat ini cukup banyak provokasi maupun pihak – pihak yang ingin mengganggu stabilitas keamanan Indonesia. Bahkan pernah muncul gagasan untuk mengganti Pancasila. Mereka tidak sadar bahwa Pancasila juga berlandaskan ajaran agama. Jika ingin mengganggu Pancasila, berarti sama saja mengganggu agama.
“Akhir – akhir ini banyak sponsor yang notabene akan mengganggu stabilitas bangsa kita. Terjadinya bom akhir – akhir ini salah satunya. Mereka nggak sadar bahwa Pancasila ada di dalam agama. Kalau tidak setuju dengan Pancasila, sama saja nggak setuju dengan agama, “ ujar Hafidz.
Setelah melakukan dialog dengan jemaah di Masjid Baitul Muttaqin Desa Binangun, Kecamatan Lasem, Bupati dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Rembang, Ny. Hasiroh Hafidz menyerahkan sejumlah bantuan kepada pengurus ta’mir Masjid. (MJ – 81).