Rembang – Aparat Polres Rembang bersenjata lengkap menggelar razia kendaraan di jalur Pantura Kecamatan Sarang, dekat perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dengan Jawa Timur, hari Minggu (13 Mei 2018).
Langkah tersebut untuk mempersempit ruang gerak pelaku teror, pasca serangan bom bunuh diri yang melanda 3 gereja di Surabaya, Jawa Timur.
Kepala Bagian Operasional Polres Rembang, Kompol Yohan Setiajid menjelaskan tidak hanya pengendara sepeda motor, pihaknya juga menghentikan mobil maupun truk – truk besar. Barang di dalamnya, tak luput dari pemeriksaan.
“Hampir seluruh kesatuan kami libatkan dalam razia ini. Mulai Satlantas, Intel, Reskrim maupun Sabhara. Termasuk dari anggota Polsek Kragan dan Polsek Sarang, “ ungkapnya.
Kompol Yohan Setiajid menambahkan sampai razia berakhir, tidak menemukan bahan peledak maupun pelaku yang dicurigai terlibat dalam jaringan teroris.
Nantinya Polres Rembang akan mengintensifkan koordinasi dengan Polres Tuban, Jawa Timur. Apabila ada hal – hal yang mencurigakan, dapat cepat ditangani. Mengingat wilayah perbatasan menjadi pintu masuk dan keluar lalu lintas.
“Di tingkat Polsek pun harus siaga I ini. Tujuannya apa, kita waspada penuh, agar kasus teror tidak menjalar ke wilayah hukum Polres Rembang, “ pungkasnya.
Seorang pengguna jalan, Supriyadi menganggap razia semacam itu bagus. Namun akan lebih baik jika dilakukan rutin, tanpa menunggu ada aksi teror.
“Maksudnya jangan reaktif gitu lho mas. Kalau kayak gitu kan mudah dibaca oleh pelaku teror. Beda kalau waktunya acak, terutama pas kondisi nggak ada teror, “ usulnya. (MJ – 81).