Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz menilai keberadaan Rumah Sakit swasta Bhina Bhakti Husada di pinggir Jl. Rembang – Blora, tidak menjadi pesaing bagi rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Rembang.
Saat memberikan sambutan dalam peresmian rumah sakit Bhina Bhakti Husada, Jum’at pagi (11 Mei 2018), Abdul Hafidz menyatakan satu sama lain bisa saling melengkapi. Ia menyadari fasilitas rumah sakit milik pemerintah masih kurang. Dengan lahirnya RS Bhina Bhakti Husada, diharapkan menyempurnakan standar pelayanan kesehatan masyarakat.
“Bagi saya tidak ada persaingan antar rumah sakit, tapi yang ada adalah saling mendukung, saling menyempurnakan dan saling memberikan informasi. Bagi kami dengan berdirinya RS Bhina Bhakti Husada merupakan sebuah kehormatan bagi masyarakat Kabupaten Rembang. Idealnya 1 tempat tidur banding 1.000 orang penduduk, di sini masih jauh dari angka ideal, “ kata Bupati.
Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Bambang Wibowo yang hadir dalam peresmian tersebut menjelaskan kemudahan akses kesehatan, tidak hanya diwujudkan bangunan fisik yang bagus. Tetapi juga ditopang akses kompetensi dan kualitas pelayanan.
Bambang mengingatkan membuka rumah sakit, tidak bisa dikategorikan untuk bisnis semata. Perlu pengorbanan yang sifatnya untuk kepentingan sosial.
“Rumah sakit berbentuk publik dan prifat. Kalau RS pemerintah harus publik, kalau rumah sakit swasta bisa publik bisa prifat. Contohnya orang mau beli harus punya uang. Tapi ketika di rumah sakit, dalam keadaan emergency nggak boleh nolak pasien. Apakah mampu atau tidak, harus dilayani. Ini yang membedakan antara rumah sakit dengan usaha lain, “ ujar Bambang.
Sementara itu, Direktur RS Bhina Bhakti Husada, Ella Nurlaila membeberkan untuk tahap pertama pihaknya menyediakan 112 tempat tidur. Sedangkan kapasitas yang tersedia sebanyak 250 tempat tidur. Dari 7 lantai yang ada, tiap lantai diberi nama – nama tokoh wayang Pandawa Lima.
“Rumah sakit dibangun sejak tahun 2016 lalu, menempati lahan 10 ribu Meter persegi. Rumah sakit ini masih kelas C dengan layanan spesialis bedah, penyakit dalam, anak dan kandungan, serta spesialis gigi, “ terang Ella.
Untuk saat ini Rumah Sakit Bhina Bhakti Husada belum bisa langsung melayani pasien BPJS Kesehatan, karena perlu proses waktu. Lebih lanjut Ella mendorong supaya petugas rumah sakit, mulai dokter, perawat maupun tenaga kesehatan lainnya, melayani pasien dengan penuh semangat dan ikhlas.
Usai peresmian, tamu undangan diajak mengunjungi bangsal perawatan pasien. Salah satu yang dituju, kamar VVIP di lantai III. Terdapat 2 kamar VVIP, memiliki fasilitas mewah. Untuk tarifnya per hari Rp 1.650.000. (MJ – 81).