Kelangkaan LPG 3 Kg, Diduga Ada Oknum Bermain
Warga di Kecamatan Sluke hilir mudik, demi mendapatkan gas LPG 3 Kg, Rabu petang (09/05).
Warga di Kecamatan Sluke hilir mudik, demi mendapatkan gas LPG 3 Kg, Rabu petang (09/05).

Rembang – Pemerintah Kabupaten Rembang menduga kelangkaan gas LPG 3 Kg belakangan ini, salah satunya disebabkan ada permainan oknum, memanfaatkan momentum menjelang bulan suci Ramadhan. Biasanya selama puasa, permintaan gas LPG 3 Kg meningkat.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz menjelaskan dari 294 desa dan kelurahan di Kabupaten Rembang, mayoritas sudah terdapat pangkalan gas LPG 3 Kg, 1 desa 1 titik pangkalan. Langkah itu untuk memperlancar distribusi gas kepada pengguna.

Kalau mengacu ketersediaan barang, mestinya stok cukup. Khusus menghadapi puasa dan Lebaran nanti, Pertamina akan menambah pasokan 15 %, dibandingkan sebelumnya.

Jika ternyata masih muncul kelangkaan, Hafidz menduga ada spekulan yang sengaja menimbun barang, untuk mencari keuntungan.

“Menjelang puasa seperti ini, dimungkinkan ada trik – trik pihak tertentu untuk memanfaatkan. Coba akan kita operasi nanti. Sekarang keberadaan pangkalan hampir merata lho, bahkan 1 desa yang wilayahnya besar, ada yang memiliki 2 – 3 pangkalan, “ ungkapnya.

Bupati juga menekankan LPG 3 Kg merupakan jatah keluarga tidak mampu. Ketika warung makan besar, keluarga kaya maupun kandang ternak ayam masih menggunakan gas bersubsidi tersebut, jelas menyalahi ketentuan. Termasuk kalangan pegawai negeri sipil, dirinya melarang memakai LPG 3 Kg, karena bukan haknya.

“Kadang distribusinya meleset, susah untuk mendeteksi. Kami ingin masyarakat terlayani, tanpa beli dari tempat yang jauh dan harganya mahal. Untuk PNS, diperintahkan menggunakan bright gas 5,5 Kg. Bukan yang bersubsidi, karena itu haknya warga tidak mampu, “ imbuh Bupati.

Sebelumnya, keluhan mengenai kelangkaan gas 3 Kg semakin banyak bermunculan, mendekati bulan puasa. Lamijan, warga di Desa Kedungasem Kecamatan Sumber mengaku tiap kali ada truk mengirim LPG 3 Kg ke kampungnya, ia kesulitan langsung membeli. Pangkalan menyampaikan berbagai macam alasan. Dirinya bahkan harus membeli ke daerah Batangan, Kabupaten Pati, agar keluarganya tetap bisa memasak.

“Kok gas LPG 3 Kg sulit didapatkan gimana ini, mau beli saja disuruh ini itu. Kadang pakai KTP. Ya dapet barang, tapi nggak lancar seperti kemarin – kemarin. Tetep harus beli, kalau nggak beli kan nggak bisa masak, “ keluh Lamijan.

Berdasarkan kuota dari pusat, Kabupaten Rembang sepanjang tahun 2018 berhak mendapatkan gas LPG 3 Kg sebanyak 4.590.000 tabung. Kalau dirata – rata setiap bulan, sebanyak 382.500 tabung yang disalurkan kepada masyarakat. (MJ – 81).

News Reporter

Tinggalkan Balasan