Hari Thalasemia Sedunia : Thalasemia Bisa Mematikan, Dokter Ungkap Cara Pencegahan
Dokter spesialis anak di rumah sakit dr. R. Soetrasno Rembang menyampaikan sosialisasi tentang penyakit Thalasemia, Selasa pagi (08/05).
Dokter spesialis anak di rumah sakit dr. R. Soetrasno Rembang menyampaikan sosialisasi tentang penyakit Thalasemia, Selasa pagi (08/05).

Rembang – Sejumlah dokter spesialis anak di rumah sakit dr. R. Soetrasno Rembang mempunyai cara khusus, untuk memperingati Hari Thalasemia Sedunia yang jatuh tiap tanggal 08 Mei.

Mereka berkumpul di lantai dasar rumah sakit, melakukan kampanye tentang penyakit Thalasemia dan bagaimana pencegahannya. Dokter menggunakan sarana pengeras suara, untuk mengedukasi pengunjung rumah sakit yang hilir mudik. Tanpa penanganan tepat, Thalasemia dapat memicu kematian.

Salah satu dokter spesialis anak, M. Fathoni Kurniawan menjelaskan Thalasemia adalah suatu penyakit kelainan darah yang mengakibatkan sel darah merah tidak berfungsi normal.

Sel darah merah mudah rusak dan umurnya lebih pendek, dibandingkan sel darah yang normal. Fathoni membeberkan sejumlah gejala penderita Thalasemia, diantaranya pucat, kulit kekuningan, mudah mengantuk, lemas, perut membesar, cepat lelah, dan mengalami gangguan tumbuh kembang. Cara penanganan, penderita harus melakukan transfusi darah secara rutin. Selain itu, penderita perlu mengkonsumsi makanan yang bergizi.

“Sel darah merahnya pecah, jadi tiap bulan penderita harus transfusi darah. Dengan tujuan ditambah sel darah merah. Coba bapak ibu cermati, apakah putra putri panjenengan ada gejala seperti itu, “ kata Fathoni.

Fathoni Kurniawan menambahkan penyakit Thalasemia disebabkan faktor keturunan, dalam pembentukan mata rantai sel darah merah. Ia menyarankan sebagai bentuk pencegahan supaya pasangan yang akan menikah, melakukan screening pra nikah di rumah sakit. Hal itu untuk mengetahui calon pasangan benar – benar tidak mempunyai riwayat penyakit Thalasemia. Bukan berarti tidak boleh menikah, tetapi semata – mata menjadi bahan pertimbangan, agar kelak mendapatkan keturunan yang terbebas dari Thalasemia.

“Penyakit ini faktor keturunan. Semisal bapaknya sering trasfusi darah, ibunya nggak. Nanti anaknya berpotensi mengalami Thalasemia. Lalu bisa dicegah nggak ? salah satunya ya melalui screening pra nikah. Di rumah sakit dr. R. Soetrasno Rembang siap memberikan pelayanan kok, “ terangnya.

Selain menyampaikan secara langsung, dokter spesialis anak juga membagikan brosur mengenai penyakit Thalasemia kepada pengunjung rumah sakit.

Di rumah sakit dr. R. Soetrasno Rembang sendiri saat ini mempunyai komunitas binaan penderita Thalasemia. Jumlahnya sekira 15 anak. Dokter yang menangani tidak hanya memperhatikan masalah transfusi darah, namun juga memberikan bimbingan bagi penderita dan orang tuanya agar tetap kuat, dari sisi beban psikologis. Begitu mental drop, dikhawatirkan kondisi penderita akan semakin memburuk. (MJ – 81).

 

News Reporter

Tinggalkan Balasan