

Rembang – Jalan di Desa Padaran Kecamatan Rembang Kota yang ditanami pisang oleh warga setempat, langsung mendapatkan respon cepat dari Pemerintah Kabupaten Rembang.
Kumaedi, salah satu pengguna jalan mengaku Selasa pagi (01 Mei 2018) saat akan berangkat ke pasar, sempat memergoki dua titik lubang ditanami pohon pisang. Namun siang harinya ketika pulang dari pasar menuju rumahnya di Desa Tuyuhan Kecamatan Pancur, ternyata pohon pisang tersebut sudah hilang. Sedangkan jalan berlubang ditutup dengan aspal.
“Saya dari arah timur ya kaget, lho kok ada pohon pisang. Warga protes berarti, begitu pikir saya. Tapi siangnya pulang dari pasar, jalan sudah diperbaiki. Mbok yao pemerintah itu jangan menunggu jalan ditanami dulu, baru diperbaiki, “ keluhnya.
Kumaedi membenarkan jalan antara Desa Padaran sampai dengan Desa Tireman, sudah rusak parah. Kondisi tersebut rawan kecelakaan lalu lintas. Apalagi pada malam hari, dikala situasi gelap, minim penerangan. Wajar apabila masyarakat setempat meluapkan kekecewaan melalui pohon pisang.
“Jalan yang rusak, akibatnya pengguna jalan nyari yang jalan halus. Jadi posisi kendaraan menghindar. Lha kalau menghindar ke kanan, rawan bertabrakan dengan kendaraan dari arah berlawanan. Kemarin di sebelah barat Desa Padaran juga ada yang kecelakaan. Korbannya patah kaki, “ jelas Kumaedi.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang Kabupaten Rembang, Gendro Wiyono menjelaskan pihaknya melakukan pemeliharaan jalan, antara Clangapan sampai Pamotan. Pekerja kebetulan baru menyelesaikan penambalan jalan di sekitar Desa Ringin.
“Ruas jalan Desa Padaran sebenarnya sudah masuk rencana penggarapan. Tinggal nunggu giliran, tapi sudah keburu ditanami pisang sama warga, “ ujar Gendro. (MJ – 81).