Terungkap Pengakuan Mengejutkan, Perampasan Kamera Wartawan Dalam Insiden PSIR
Suasana pertemuan antara wartawan, pemain dan manajemen PSIR Rembang di Sekretariat PWI, Minggu malam.
Suasana pertemuan antara wartawan, pemain dan manajemen PSIR Rembang di Sekretariat PWI, Minggu malam.

Rembang – Manajemen PSIR Rembang menggelar mediasi dengan kalangan wartawan, Minggu malam (29/04). Upaya tersebut sebagai buntut kericuhan pertandingan Liga 2 yang mempertemukan antara PSIR Rembang dengan Semen Padang.

Dalam pertandingan itu, 3 pemain PSIR sempat melakukan tindakan tak mengenakkan terhadap wartawan Semarang TV, Sarman Wibowo. Masing – masing Rudi Santoso menghalangi dan mendekap leher, Effendi “Bendhot” menghalang – halangi pengambilan gambar dan Ali Khumaedi, memasukkan kamera ke dalam box es.

Jajaran manajemen, datang bersama tim pelatih dan seluruh pemain PSIR, bertemu dengan kalangan wartawan di Sekretariat PWI, kompleks Gedung Balai Kartini. Tujuannya untuk mencari solusi terbaik.

Terlebih dahulu Sarman mengisahkan kronologis mengambil gambar kericuhan wasit dikeroyok, tiba – tiba ada pemain PSIR mendekat sambil membentak – bentak. Lehernya didekap dan kameranya dirampas.

Ketika mediasi, salah satu pemain PSIR, Ali Khumaedi membenarkan kamera dimasukkan ke dalam box berisi es. Ali selanjutnya menyerahkan kamera yang basah kuyup kepada Mustain, oknum suporter dari Desa Waru, Rembang. Mustain kebetulan dikenal cukup dekat dengan pemain, karena selama ini membantu dokumentasi tim.

Sedangkan file – file gambar pertandingan maupun kericuhan di dalam kamera wartawan yang hilang, sengaja dipindahkan oleh Mustain ke sebuah HP milik Alham, pemuda warga Perumahan Puri Mondoteko Rembang.

Mustain tidak hadir pada pertemuan itu. Yang bersangkutan sudah berulang kali ditelefon agar datang ke Sekretariat PWI, namun tak merespon. Alham lah yang menceritakan gambar tersebut dipindahkan lagi dari HP menuju laptop miliknya.

“Gambar saya pindahkan ke laptop, takut kalau nanti di HP, malah ada apa – apa. Terus terang kami juga khawatir nantinya PSIR bakalan kena sanksi dari PSSI. Saya juga sempat ketemu sama pak Sarman, meminta tolong jangan mengupload gambar kejadian, “ beber Alham yang mengaku berstatus sebagai media official PSIR ini.

3 pemain PSIR yang ikut mengintimidasi Sarman Wibowo, satu per satu menyampaikan permohonan maaf kepada segenap pengurus PWI, terutama Sarman Wibowo, yang juga Wakil Ketua PWI Kabupaten Rembang.

Setelah itu pemain PSIR dan perwakilan manajemen, menandatangani surat pernyataan tak akan mengulangi tindakan yang dapat mengancam kebebasan pers. Wiwin Winarto, PT. CEO Dampo Awang selaku pengelola PSIR mengakui peristiwa ini sebagai pembelajaran berharga.

“Tentunya kami berterima kasih atas sikap PWI mau menerima dengan baik. Masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan. Tentu harapan kedepan kita lebih berhati – hati, pemain jangan mudah terbawa emosi, “ ungkap Wiwin.

Kepala Bidang Hukum PWI Kabupaten Rembang, Hasan Yahya menilai tindakan perampasan kamera liputan, serta menghapus hasil liputan, sangat jelas menabrak Undang – Undang Pers. Tersangka terancam hukuman 2 tahun penjara dan denda sebesar Rp 500 Juta. Namun pihaknya memilih tidak menempuh jalur hukum, karena sejumlah alasan. Selain korban kekerasan menghendaki mekanisme penyelesaian seperti itu, wartawan juga mempertimbangkan kelangsungan masa depan PSIR mengarungi kompetisi.

“Bayangkan jika 3 pemain PSIR ini berulang kali dipanggil penyidik polisi, belum lagi nanti sidangnya di Pengadilan. Pasti akan menyita waktu. Ini sebagai bentuk rasa sayang kami terhadap PSIR. Silahkan jalan terus, tapi ingat kemerdekaan pers dijamin Undang – Undang, kejadian memalukan kemarin jangan terulang lagi, “ tegasnya.

Hasan menimpali rekaman gambar milik wartawan Semarang TV yang sempat dipindahkan, akhirnya dikembalikan. Tapi begitu diputar ulang, tak bisa utuh 100 %.

Hanya saja masih ada wartawan lain yang berhasil mendokumentasikan peristiwa kericuhan. Maka hak – hak masyarakat untuk mendapatkan informasi obyektif, tetap terpenuhi. (MJ – 81).

News Reporter

Tinggalkan Balasan