Jenjang SMP Sudah 100 % UNBK, Tapi Masih Sisakan Kendala
Bupati Rembang, Abdul Hafidz bertanya kepada siswa di SMP N 5 Rembang yang tengah mengikuti UNBK dengan komputer baru bantuan Pemkab, Selasa (24/04).
Bupati Rembang, Abdul Hafidz bertanya kepada siswa di SMP N 5 Rembang yang tengah mengikuti UNBK dengan komputer baru bantuan Pemkab, Selasa (24/04).

Rembang – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP di Kabupaten Rembang bisa berlangsung 100 % tahun ini. Tapi kekurangan jumlah komputer masih menjadi kendala. Dari total 53 SMP di Kabupaten Rembang, 35 sudah bisa mandiri. Sisanya 18 sekolah terpaksa harus menumpang di sekolah lain, supaya bisa melaksanakan UNBK.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyampaikan masalah tersebut, ketika memantau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer di sejumlah SMP, Selasa pagi (24 April 2018).

Hafidz mengawali pantauan dari SMP N 5 Rembang, kemudian SMP N 3 Rembang dan berakhir di SMP N 3 Lasem. Di sela – sela kegiatan, Hafidz mengatakan tiap berkunjung ke sekolah, selalu menyempatkan bertanya kepada siswa. Lebih enak ujian secara manual atau sistem online memakai komputer ?

Menurutnya, mereka kebanyakan lebih senang memilih ujian dengan komputer. Terkait masih ada siswa mengeluh kurang nyaman, ia mendorong supaya sekolah lebih meningkatkan pembelajaran dengan komputer, sehingga siswa menjadi terbiasa.

“Kira – kira yang masih senang pake manual (kertas-red) kira – kira ya 10 %, selebihnya bilang enak menggunakan komputer. Training – training pake komputer, musti diperbanyak. Tapi alhamdulilah yang jelas UNBK sudah kami gelar 100 %, “ kata Hafidz.

Terkait kekurangan jumlah komputer, Pemkab Rembang siap menyalurkan bantuan secara bertahap. Pihaknya menargetkan tahun 2019 dituntaskan, tanpa harus membeda – bedakan sekolah negeri atau swasta. Baginya Ujian Nasional Berbasis Komputer memiliki banyak keunggulan.

“Pemerintah sudah menyarankan UNBK ini, kami komitmen menyukseskan. 18 sekolah yang belum itu skalanya kecil – kecil, tentu jadi perhatian kami. Bagaimanapun dari sisi kualitas, kejujuran, kemudian pengawasannya, kalau pakai komputer lebih baik, “ tukasnya.

Dihubungi terpisah, Kepala SMP N 5 Rembang, Sri Harini kepada reporter R2B menyebutkan sekolahnya menerima bantuan 45 unit komputer dari Pemkab Rembang tahun ini. Ditambah dengan komputer lama, total memiliki 106 unit. Setiap hari UNBK diadakan bergantian dalam 3 gelombang.

“Kalau pakai komputer, siswa juga bisa mendeteksi dengan mudah mana soal yang sudah dikerjakan, mana pula yang belum. Tiap siswa, soalnya berbeda. Usai ujian, nanti akan langsung diterima oleh server di tingkat pusat. Kita nggak bisa ngecek, apakah si anak bisa mengerjakan atau tidak, “ ungkap Sri.

Sri menambahkan ujian nasional tidak menjadi syarat mutlak penentu kelulusan. Tidak ada prosentase khusus. Tetapi siswa tetap wajib ikut ujian nasional, hingga berakhir hari Kamis tanggal 26 April. Kalau mangkir, maka yang bersangkutan pasti tidak lulus. (MJ – 81).

News Reporter

Tinggalkan Balasan