

Rembang – Warga mendorong supaya Pemerintah Kabupaten Rembang membuka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan olahraga dan pariwisata.
Rahmat, seorang warga Desa Jatihadi Kecamatan Sumber berharap dengan dibukanya SMK olahraga dan pariwisata, akan mempercepat kemajuan dua sektor tersebut.
Ia mencontohkan di SD N Jatihadi Kecamatan Sumber selama ini menjadi pusat latihan cabang olahraga senam. Ternyata melalui pembinaan serius, mampu menghasilkan atlet – atlet berprestasi di tingkat nasional. Menurutnya kalau berdiri SMK olahraga, maka akan ada pembinaan berkelanjutan.
Begitu pula SMK pariwisata, menurutnya tepat dikala Pemerintah Kabupaten Rembang menargetkan pariwisata sebagai garda terdepan perekonomian daerah. Lulusan SMK pariwisata dapat memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di bidang kepariwisataan.
“Kami berharap ada SMK olahraga dan pariwisata, kabarnya di Solo dan Yogyakarta ada. Kalau di Rembang berdiri seperti itu, harapannya ada pembinaan yang lebih baik serta sarana representatif. Dengan latihan seadanya saja mampu berprestasi, apalagi kalau berdiri SMK khusus, “ ujar Rahmat.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menanggapi masalah pendirian SMK sekarang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pemkab tidak punya kapasitas untuk menyetujui atau menolak. Ia sebatas mengingatkan bahwa membuka jurusan SMK perlu perencanaan matang. Ada beberapa pengalaman minimnya pendaftar, yang harus dievaluasi.
Pertama, di SMK N II Rembang yang bergerak pada bidang perikanan laut, jumlah peminatnya dari tahun ke tahun semakin berkurang. Kemudian di Akademi Komunitas Negeri (AKN) yang membuka kampus di sebelah utara Alun – Alun Rembang, ternyata jurusan tekhnologi budidaya perikanan dan tekhnologi pengolahan hasil perikanan, juga minim pendaftar. Hal itu membuatnya heran, padahal garis pesisir pantai Kabupaten Rembang sangat panjang.
“Di AKN Rembang itu, mahasiswanya disediakan beasiswa. Jenis program studinya juga disesuaikan dengan karakter wilayah Kabupaten Rembang. Target kita per tahun pendaftar bisa mencapai 200 – 300 orang, tapi di bawah 100. Ini contoh – contoh, agar pemerintah tidak salah dalam menentukan kebijakan, “ terangnya.
Mengenai usulan SMK olahraga dan pariwisata, Bupati berpendapat akan ditelusuri kelayakannya. Kalau memang potensial berkembang, Pemkab Rembang siap mengusulkan kepada Pemprov Jawa Tengah. (MJ – 81).