Penuh Misteri, Kenapa Pegawai Negeri Takut Masuk Ke Dusun Ini
Dusun Ngaglik Desa Kedungasem Kecamatan Sumber yang konon pantang dimasuki oleh ASN, maupun TNI/Polri.
Dusun Ngaglik Desa Kedungasem Kecamatan Sumber yang konon pantang dimasuki oleh ASN, maupun TNI/Polri.

Sumber – Ada dusun di Kecamatan Sumber yang dianggap “wingit” bagi kalangan pegawai negeri maupun TNI/Polri. Jika masuk dusun tersebut, dipercaya suatu saat akan kena sial. Entah jabatannya copot, kecelakaan atau kesialan lainnya. Mitos turun temurun yang tidak jelas dari mana sumbernya, mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat menjadi terganggu, gara – gara banyak aparatur sipil negara (ASN) maupun aparat keamanan takut masuk ke dusun itu.

Namanya Dusun Ngaglik, ikut Desa Kedungasem Kecamatan Sumber. Selama puluhan tahun hingga sekarang, Dusun Ngaglik masih menyimpan misteri. Meski perkembangan zaman sudah sedemikian pesat, namun mitos para abdi negara akan ketiban sial apabila masuk Dusun Ngaglik, tak kunjung memudar.

Seorang kader kesehatan di Dusun Ngaglik Desa Kedungasem,  Karjan mengeluhkan bidan desa tidak berani masuk ke Dusun Ngaglik. Tiap ada ibu melahirkan, pemantauan oleh bidan desa turut terkena imbas. Beberapa waktu lalu pernah seorang ibu melahirkan. Ibu beserta bayinya harus dibawa keluar kampung dulu, supaya bisa diperiksa oleh bidan.

Contoh kasus lain, pernah muncul peristiwa kematian ayam. Bangkai ayam terpaksa dibawa warga menuju pertigaan jalan luar kampung, karena pegawai yang memeriksa enggan masuk Dusun Ngaglik. Karjan berharap dusunnya mendapatkan perlakuan sama dari pemerintah.

“Pernah ada ibu yang melahirkan. Ndilalah proses persalinan lancar. Bu bidan nggak mau masuk Dusun Ngaglik, ya sudah ibu sama bayinya dibawa keluar kampung. Sebenarnya kasihan, kondisinya kan masih lemas usai persalinan. Tapi mau gimana lagi, biar bisa diperiksa bu bidan. Yang kasus ayam mati ya sama, bangkai ayamnya dibawa keluar dusun. Semisal ada ular mati, apa ya bangkainya kita harus bawa juga keluar dusun, “ ujarnya dalam sebuah forum pertemuan di kantor Kecamatan Sumber, belum lama ini.

Pelaksana Tugas Camat Sumber, Hamdani ketika dikonfirmasi Reporter R2B, Senin (02 April 2018) membenarkan memang ada semacam pantangan bagi ASN, TNI/Polri untuk masuk ke Dusun Ngaglik. Menurutnya bukan khawatir jabatan copot, tapi lebih karena pengaruh akan kena sial. Kebenarannya seperti apa, baginya sulit menjawab.

Selain Ngaglik, Dusun Modo Desa Jadi Kecamatan Sumber juga menjadi pantangan. Ia mengisahkan pernah ada pembuatan talud di Dusun Ngaglik, begitu pegawai Inspektorat akan mengecek, ternyata tidak berani masuk.

Makanya dulu ketika seorang pelaku terlibat tindak kejahatan sering bersembunyi ke Dusun Ngaglik dan Modo, karena merasa menjadi tempat paling aman. Guna mengatasi masalah tersebut, Hamdani mengaku belum ada pembicaraan serius dari lintas sektoral.

“Yang saya tahu, pak camat Wiyoto (sekarang camat Pamotan) pernah datang ke Dusun Ngaglik, saat menjabat Camat Sumber. Yang lain masih ragu – ragu. Saya sendiri kebetulan belum ada kegiatan atau kerja yang berkaitan dengan Dusun Ngaglik, jadi belum sampai masuk dusun itu. Saya pernah tanya lha gimana kalau ASN mau buwoh (nyumbang) orang punya kerja di Dusun Ngaglik, mereka jawab biasanya titip sama orang lain, “ jelas Hamdani.

Sementara itu, Koordinator Usaha Kesehatan Masyarakat Puskesmas Sumber, Siti Zulaikah menegaskan ibu melahirkan sampai 42 hari masa nifas menjadi tanggung jawab bidan desa. Paling tidak bidan harus berkunjung sebanyak 3 kali. Siti menimpali dirinya pernah datang ke Dusun Ngaglik sendirian. Nyatanya sampai sekarang tidak muncul masalah.

“Nggak apa – apa kok, saya sendiri Maghrib – Maghrib datang ke Ngaglik. Masak sich sampai seperti itu takutnya. Lha kalau ada sesuatu yang perlu ditangani petugas kesehatan, mohon Puskesmas diberitahu. Yang jelas bidan desa wajib cek ibu melahirkan, “ tandasnya.

Siti berulang kali meyakinkan kepada masyarakat, termasuk para aparatur sipil negara tidak masalah masuk Dusun Ngaglik. (MJ – 81).

News Reporter

Tinggalkan Balasan