Lasem – Pemerintah Desa Dasun Kecamatan Lasem menyoroti penetapan kategori desa merah, hijau, kuning dan biru. Kampung yang terletak di pinggir pantai itu, menjadi desa biru atau termasuk desa sudah maju.

Justru keputusan itu membuat pihak desa kecewa, karena dianggap kurang tepat. Kepala Desa Dasun Kecamatan Lasem, Sujarwo berpendapat desa biru minimal perekonomian masyarakat merata dan pendapatan warganya sudah layak. Padahal menurutnya Dasun belum memenuhi kriteria sebagai desa biru.

Dampak dari predikat tersebut, mengakibatkan kesempatan untuk memproleh suntikan dana bantuan semakin minim. Ia mencontohkan bantuan keuangan (Bankeu) pada tahun 2018 berkurang, tinggal Rp 75 Juta.

“Kami baru bergerak seperti ini saja, sudah dapat label warna biru. Ya bagus sich, tapi kami kecewa. Soalnya kesempatan dapat dana semakin minim, percepatan tahun 2018 menjadi terhalang. Hal itu yang belum bisa kami terima legowo. Harusnya jika ada desa merah, hijau, kuning dan biru, lha yang biru juga dapet reward atau penghargaan. Bukan malah dikurangi dananya, “ keluh Sujarwo.

Sujarwo berharap Pemerintah Kabupaten Rembang serius mengkaji penenetuan kategori desa, agar sesuai dengan kenyataan yang ada. Apalagi Desa Dasun termasuk desa kecil yang masih membutuhkan akses bantuan.

“Kalau memang sesuai, sebenarnya bisa kita terima. Tapi garapan kami masih banyak, angka kemiskinan juga lumayan. Media mohon bisa ikut mengontrol penentuan desa merah, hijau, kuning dan biru. Biar nggak ada yang dirugikan, “ imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rembang, Sri Wahyuni membeberkan disebut desa merah jika terdapat lebih dari 400 kepala keluarga miskin. Kemudian desa kuning memiliki 300 KK miskin, desa hijau di bawahnya dan desa biru menjadi desa paling sedikit yang memiliki keluarga miskin. Di Kabupaten Rembang sendiri, untuk kategori desa merah, tercatat ada 75 desa. (MJ – 81).